Jujur saya ini orangnya hanya bisa omong, bertindak dan
pengalaman masih sedikit, masih butuh banyak bantuan dan pemikiran dari sudut
pandang berbeda dari orang yang berbeda. Hal ini membuat saya harus aktif dalam
setiap diskusi, berbicara banyak, menanyakan banyak hal, mengidentifikasi
secara spontan, dan kebanyakan juga saya menemukan solusi secara spontan dalam
diskusi saat itu juga.
Saya menyukai ke-spontan-an saya, saya mengaguminya tanpa
sadar, intuisi saya selalu membawa saya menemukan, melihat dan mengetahui
banyak hal. Saya selalu antusias dengan
hal baru, mengetahuinya lebih dalam dan berbagi pengalaman dengan orang lain yang
lebih sering saya lakukan.
Saya cenderung praktis, tidak begitu ribet dengan teori yang
ada, maka dari itu saya membutuhkan orang dengan pemahaman dan penguasaan teori
beberapa ilmu, mungkin untuk saat ini dalam bidang psikologi umum, psikologi
anak, psikologi pendidikan, biologi (sekolah), public relation dan teori yang
mungkin terdengar sama sekali tidak berhubungan dengan topik awal, tapi bisa
jadi hal itulah yang membuat saya tetap menjadi saya.
Saya mudah bosan, apalagi dalam hal yang bersifat rutinitas
dan begitu-begitu saja. Setiap awal semester saat kuliah, saya berhasil
memotivasi diri saya tetapi setelah 4 bulan berlalu, selalu menjadi titik jenuh
kebosanan saya, membuat saya tidak termotivasi dan asal-asal an dalam
mengerjakan tugas maupun ujian. Entah mengapa selalu terulang setiap
semesternya.
Karena saya memiliki kelebihan dan kekurangan, saya sangat
menyadari setiap orang, setiap anak, setiap siswa pun mengalami kelebihan dan
kekurangan. Terkadang bisa terbentuk dari lingkungannya (keluarga, sekolah,
masyarakat) atau memang bakat (gifted) yang sudah dia miliki sejak lahir.
Saya bertekad tidak akan memberikan pendidikan yang bisa
membunuh bakat, potensi dan kreatifitas. Mengapa? Jujur, karena saya kecewa
dengan apa yang sudah saya alami di lingkungan saya sendiri, termasuk sekolah
dan kuliah. Saya mengalami hal yang saya sebutkan pada kalimat pertama paragraf
ini. Saya kecewa dan bahkan hampir putus asa karena merasa gagal dengan diri
saya sendiri, mengapa selama 19 tahun ini tidak ada seorang pun (guru, teman,
dosen, keluarga) yang bisa menemukan atau memunculkan ‘bakat’ saya. Sehingga saya
merasa gagal, tidak memiliki bakat, tidak berguna dan bahkan tidak tahu pasti
tujuan hidup saya.
Karena tidak ada orang yang mau dan mampu menemukan bakat
saya, tanpa sadar saya mencarinya sendiri. Saya selalu berkata dalam hati saya,
“I believe that I have something”. Selalu saya mengulang-ulang kalimat itu,
tetapi tidak pernah tahu arti dari “something” yang saya percayai (believe). Untuk
beberapa waktu terakhir saya menemukan apa yang saya punya, saya menemukan
tujuan hidup saya dan saya menemukan cara bagaimana mencapainya (walaupun
nantinya bisa lebih berkembang lagi).
Apa yang sedang saya usahakan sekarang adalah mengumpulkan
banyak bahan untuk mewujudkan pendidikan yang membangun bukan yang membunuh
(yang sudah saya singgung sebelumnya).
Saya tidak harus membaca sebuah teori dari buku jika saya
sudah bisa membacanya dari sebuah pengalaman. Bukannya saya menganggap buku
tidak penting, tetapi pengalaman menjadi lebih mudah untuk diterima dan
dianalisis secara langsung.
Sekarang saya sedang dalam sebuah project pendidikan, untuk
mewujudkan pendidikan membangun yang nantinya sekaligus saya curahkan dalam
skripsi yang akan memberikan saya tambahan nama (gelar).
Ah sebenarnya bukan gelar yang saya cari, bahkan jika saya
mengikuti tes terstandar pengetahuan biologi pendidikan universitas, saya rasa
saya akan masuk level menengah ke bawah. Selama 6 semester saya kuliah, setiap
kali saya diberi materi biologi maupun pendidikan, saya terima dan saya
tumpahkan lagi (bahasa kasarnya saya buang).
Hanya beberapa ceramah dosen visioner yang benar-benar saya
terima dan saya ingat, hanya jika dosen tersebut membahas apa yang saya anggap
menarik.
Selalu saya duduk di kelas dengan pemikiran mengawang
kemana-mana, memikirkan banyak hal.
Sementara ini saya sedang aktif di sosial media untuk
menyebarkan #GoodEducation lewat akun twitter
@sofiyanurjanah atau di facebook
Sofiya Nurjanah. Jika anda tertarik bergabung, silakan email ke
sofiyanurjanah@gmail.com, atau juga
bisa memberikan saya saran dan ide lain.
Terimakasih sudah membaca curhatan saya ini, semoga
bermanfaat.
Selamat menginspirasi!
J