Sebelum membahas PPL Kampus, sebelumnya saya akan membahas
mengenai hal berikut.
Persiapan
Administrasi PPL (khususnya PPL UM)
1.
IPK tiap mahasiswa akan digunakan oleh pihak
kampus untuk menentukan beberapa sekolah yang nantinya boleh dipilih oleh
mahasiswa itu sendiri. Jadi, semakin tinggi IPK, maka pilihan sekolah yang akan
didapat akan semakin tinggi keunggulannya.
Misalnya, IPK diatas 3,5 (cumlaud) akan
mendapat 3 pilihan sekolah terunggul di kota tersebut. Sebaliknya, IPK yang
rendah akan mendapat pilihan sekolah yang dianggap paling tidak unggul di kota
tersebut.
2.
Akan ada jadwal pengumuman sekolah yang dapat
dipilih. Silakan kalian mempersiapkan diri untuk online sedini mungkin, agar
dapat memilih sekolah yang kalian inginkan. Saya sarankan agar memilih sekolah
yang lokasinya paling dekat dengan kos dan kampus. Hal ini perlu karena agar
kamu gak capek dijalan, karena harus berangkat pagi sekali, belum kalau
butuh-butuh ke kampus.
3.
Selain pembagian dan pemilihan sekolah, biasanya
masih ada 1-3 Mata Kuliah (matkul) yang harus ditempuh. Saya menyarankan untuk
memilih kelas sore, yaitu antara jam 3-6 sore, agar tidak menganggu jadwal PPL
sekolah, juga malam harinya dapat digunakan untuk beristirahat dan
mempersiapkan diri untuk esok hari.
Setelah itu....
Apakah saya sudah
siap mengajar di depan kelas?
Sudah siap atau belum?
Sebagian mahasiswa yang kebetulan sebelumnya sudah bekerja
di Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) atau menjadi tentor privat, mungkin akan
lebih percaya diri dalam menghadapi pertanyaan diatas.
Setidaknya mereka sudah memiliki pengalaman mengajar
sehingga sudah mengenal beberapa karakter siswa dan cara mengajarinya.
Tetapi bagaimana dengan mahasiswa lain yang tidak memiliki
pengalaman mengajar sama sekali sebelumnya?
Nah!
Untuk mempersiapkan mahasiswa minim pengalaman atau bahkan
tanpa pengalaman mengajar di kelas, maka diadakanlah kegiatan PPL Kampus.
Memang sih, sebelumnya sudah pernah latihan / simulasi
mengajar klasikal (sistem kelas) di matkul Kemampuan Dasar Mengajar (KDM).
Kalau di matkul itu, kita bisa pilih materi sesuai yang kita inginkan. Bisa SMP
atau SMA, materi apa aja, metode apa aja, kita ambil yang sekiranya kita
menguasainya, kan?
Tapi, kali ini kalian sudah tau akan mengajar dijenjang apa
(SD, SMP atau SMA) dan tepatnya di sekolah mana.
Jadwal PPLnya juga sudah ditentukan, ikut gelombang 1 atau
gelombang 2. Masuk mulai tanggal berapa dan diakhiri tanggal berapa.
Sehingga, materi yang harus diajarkan nantinya juga sudah
dibatasi/ditentukan.
Misalnya, saya dulu mengajar kelas X SMA, PPL Gelombang 1
Semester Genap.
Materi Biologi SMA kelas X Semester Genap ada 5 BAB, yaitu
Jamur, Plantae, Animalia, Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan.
Karena ada Ujian Tengah Semester (UTS), seluruh materi harus
dibagi menjadi 2 bagian.
Jika dibagi sesuai bobotnya maka, bagian 1 adalah Jamur dan
Plantae, kemudian dilakukan UTS. Bagian 2 adalah Animalia, Ekosistem dan
Pencemaran Lingkungan, kemudian dilakukan Ujian Akhir Semester (UAS) atau Ujian
Kenaikan Kelas (UKK).
Sehingga, saya akan mendapat materi pada bagian 1 (sebelum
UTS) dan mahasiswa lain, yaitu PPL gelombang 2 akan mendapat materi bagian 2
(setelah UTS).
Inilah mengapa PPL Kampus perlu diikuti
dengan baik, guna mempersiapkan diri dalam melakukan persiapan dan
strategi-strategi untuk mempermudah dan memperlancar pelaksanaan PPL di sekolah
nantinya.
Jadi, apa saja yang akan dilakukan selama PPL Kampus?
Lama Kegiatan PPL
Kampus
PPL Kampus yang saya lalui dulu dilakukan selama 2 minggu,
masuk senin-jumat mulai pukul 07.30-12.00. Jadwal sewaktu-waktu berubah
menyesuaikan kesepakatan dosen dan mahasiswa.
Persiapan Seragam PPL
1.
Jas almamater kampus
2.
Kemeja lengan panjang warna putih
3.
Rok (perempuan) / celana (laki-laki) warna hitam
4.
Sepatu pantofel warna hitam/coklat
5.
Kerudung warna hitam/putih (bagi yang
berkerudung)
Untuk kemeja, rok/celana dan kerudung sangat dianjurkan
memiliki lebih dari satu. Karena seragam akan digunakan seharian selama satu minggu.
Untuk sepatu, cari yang sol sepatunya empuk dan haknya 2-3cm
aja. Soalnya kalo hak lebih tinggi dari itu bisa bikin kaki pegel dan bengkak.
Desain RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran)
Selama PPL Kampus, kembali kamu akan ditugaskan untuk
membuat RPP atau lebih tepatnya membuat Perangkat Pembelajaran. Yaaa, walaupun
sebagian dari kamu mungkin sudah bosaaan sekali dengan RPP, karena saking
seringnya. Belum lagi tiap dosen memiliki aturan RPP yang berbeda-beda, jadi
bikin bingung. Kalau menurut saya, pilih format RPP yang menurut kalian paling
cocok dengan diri kalian masing-masing.
Bagi mahasiswa yang belum begitu mahir atau bahkan belum
pernah membuat RPP, jangan khawatir, saya pun dulu belum mahir, belum terbiasa.
Saya sendiri baru bersungguh-sungguh membuat Perangkat
Pembelajaran secara lengkap ya selama mengikuti PPL. Awalnya bingung dan kadang
merasa ribet banget, tapi kenyataannya saya menikmati setiap prosesnya dan
akhirnya menikmati manfaatnya. Jadi gak gitu bingung besok mau ngajar apa dan bagaimana.
Karena hampir semuanya sudah termuat dalam Perangkat Pembelajaran.
Jadi, semangat belajar yaa!
Berikut langkah-langkah pembuatan Perangkat Pembelajaran
berdasarkan pengalaman saya.
1.
Silakan download Kalender Pendidikan terbaru,
untuk mengetahui jumlah hari efektif dan menentukan jumlah pertemuan. Contoh
Kalender Pendidikan tahun 2016. [link]
2.
Silakan download juga Permendikbud tentang
Kurikulum untuk mengetahui KD apa saja yang harus dicapai.
Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang
Kurikulum SD/MI [link]
Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 tentang
Kurikulum SMP/MTs [link]
Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kurikulum SMA/MA [link]
Kemudian lakukan inventarisasi KD
3.
Dianjurkan untuk membuat Program Tahunan (PROTA)
dan Program Semester (PROMES) berdasarkan Kalender Pendidikan (dari langkah 1) dan
Kompetensi Dasar (KD) pada Kurikulum dalam Permendikbud (dari langkah 2).
Contoh Prota dan Promes. [link]
4.
Setelah itu baru membuat RPP, alokasi waktunya
ditentukan berdasarkan PROMES. Indikator dan tujuan pembelajarannya berdasarkan
KD Kurikulum dan observasi kelas yang sudah kamu lakukan. Agar pembelajaran
yang kamu lakukan sesuai dengan karakter sekolah dan siswanya. Contoh RPP
[link]
5.
Lebih baik juga dilengkapi dengan LKS dan lembar
penilaiannya, minimal sudah ada ide kasarnya. Nanti bisa disesuaikan dan
diperbaiki selama PPL. Contoh LKS dan Lembar Penilaian [link]
Dalam pembuatan Perangkat Pembelajaran, harus runtut kurang
lebih seperti diatas agar memudahkan dalam pembuatannya. Sabar aja dan nikmati!
Bisa! : )
Simulasi Mengajar
Setelah
desain RPP/Perangkat Pembelajaran di koreksi, di revisi dan akhirnya di acc,
baru masuk ke simulai mengajar berdasarkan RPP yang kalian buat sendiri.
Jika satu kelas ada 20 mahasiswa dan lama satu pertemuan
4x60 menit=240 menit.
Biasanya butuh minimal 2 pertemuan, 480 menit dibagi 20
orang, jadi tiap orang dapet 24 menit.
Biasanya aturannya 15 menit mengajar, sisanya untuk
persiapan dan diskusi.
Contoh Kegiatan Simulasi Mengajar: Siswa membuat skema pencernaan manusia berdasarkan LKS yang diberikan oleh guru model |
Contoh Kegiatan Simulasi Mengajar: Siswa memberi tanda dan keterangan pada skema pencernaan manusia berdasarkan LKS yang diberikan oleh guru model |
Contoh Kegiatan Simulasi Mengajar: Siswa mempresentasikan skema pencernaan manusia berdasarkan LKS yang diberikan oleh guru model |
Jadi
mahasiswa yang maju simulasi berperan jadi guru dan yang lain berperan jadi
siswa. usahakan menciptakan suasana semirip mungkin dengan suasana kelas yang
sesungguhnya, misalnya inget-inget dulu waktu kalian masih duduk sebagai siswa
di sekolah.
Misalnya ada jenis siswa yang rame bandel, ada yang jadi
komedian/si pemecah konsentrasi, ada yang pinter pendiem, ada yang kritis
banget atau ada yang pasif diem ga peduli.
Kenapa harus gitu?
Supaya, kalian yang berperan jadi guru terlatih untuk
kontrol kelas dan belajar cara menindak masing-masing siswa dengan
kepribadiannya tersendiri.
Kadang karena masih belajar, tindakannya suka spontan dan
jadi aneh, lucu, terkesan jahat bahkan memalukan.
Gapapa, belajar terus! Menjadi guru butuh banget belajar
dari pengalaman, bukan dari segi teori ajaaaa : )
Lesson Study (LS)
Adanya LS ini jadi bikin
simulasi mengajar lebih bermakna dan banyak hal yang dapat dipelajari.
Kenapa?
Karena saat satu orang berperan jadi guru, ada beberapa
orang yang berperan jadi observer yang mengamati keseluruhan pembelajaran
secara detail.
Jadi selama KBM berlangsung, observer tidak boleh
berinteraksi dengan siswa (tidak boleh ikutan menjelaskan atau bantuin menjawab
tugas-tugas siswa). Observer hanya harus mengamati hal-hal yang menurutnya
harus diperbaiki (saat ada kejadian negatif) atau justru harus dilanjutkan
(saat ada kejadian positif).
Penyampaian hal positif boleh menyasar pada siswa atau guru.
Tetapi kritik harus disampaikan melalui kejadian sebenarnya,
terutama dari sudut pandang siswa. tidak boleh menjustifikasi bahwa guru
bersalah ini itu, karena akan menimbulkan emosi.
Inilah kelebihan dari LS.
[akan ada tulisan lebih lanjut mengenai LS nantinya...]
Suka Duka PPL KAMPUS
DUKA
Secara umum, duka dari PPL Kampus
adalah lama waktunya. Dimulai pukul 07.30/08.00-12.00. 4 jam berturut-turut
duduk di kelas. Apalagi waktu proses penyusunan RPP selama 2-3 pertemuan bahkan
lebih.
Kami hanya duduk memandang leptop untuk memaksa otak kami
berpikir. Yaa temen sih ada yang enak banget, bisa ngerjain RPP dimana aja,
bisa ada ide dan semangat terus gitu. Nah, tapi kan ada juga kita-kita yang
hanya bisa ngerjain tugas ribet macam ini di kos atau dirumah, sambil nyambi
makan atau nonton TV. Kadang yang paling susah datengnya juga mood ngerjain
tugas.
Juga, bapak ibu dosen suka banyak
hal yang harus diurus, jadi harus bagi-bagi waktu.
Ada dosen yang bener-bener standby di kelas bimbing pada
mahasiswa, ada yang 10 menit masuk di awal dan di akhir aja, ada yang ga dateng
sama sekali tapi ninggal tugas, macem-macem.
Sayangnya kita ga bisa milih siapa dosen yang akan ngajar
kita selama PPL Kampus.
Sayangnya
di PPL Kampus walaupun terlihat banyak praktik mengajarnya, tapi tetep aja
cenderung ke teori. Karena (maaf), kebanyakan dosen cuma tau cerita dan kondisi
sekolah dari orang lain atau sebagai wali murid, bukan dari posisi guru. Jadi
bimbingan dari dosenpun masih (saya) anggap cenderung teoritis.
SUKA
-
4 jam gak berat kalau kegiatan di kelas variatif
dan didukung oleh semua warga kelasnya. Jadi maksudnya, kalau dosen pake metode
tertentu dan semua mahasiswanya aktif, 4 jam jadi kurang. Pengen belajar terus.
-
Lagian untung gak? Biasanya kuliahnya bisa
seharian (walaupun ditengah tetep ada free), ini diatas jam 12 bisa free sampe
malem. Bisa mikir baaanyak tentang persiapan PPL sekolah, atau ada yang
jalan-jalannnnnnn aja. Suka-suka deh.
-
Masih ada kok dosen yang terjun langsung ke
sekolah, melihat dan merasakan kondisi KBM di kelas, terutama dosen yang aktif
di kegiatan LS. Kalau dapet dosen ini, jadi bawaannya semangat dan pengen
segera terjun ngajar kesekolah.
Jadi....
PPL Kampus adalah kesempatan tempat dan waktu yang tepat
untuk mempersiapkan diri secara mental untuk mengajar di sekolah nantinya.
Tanyakan apapun yang ingin kamu ketahui, diskusikan hal-hal
yang mengganggu pikiranmu dan utaran ide dan saran dengan cara yang baik.
Manfaatkan sebaik-baiknya, jangan sampai menyesal!
Lalu, setelah ini, apa saja yang akan saya hadapi di sekolah?
Lanjutkan membaca ke post berikutnya,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar