Thanks God...
KKN sudah selesai, semua tubuh sudah berpisah pulang kembali ke rumah masing-masing.
Apa yang kami ber-10 lakukan selama 45 hari KKN di kelurahan Mulyorejo, Sukun adalah benar-benar nyata. Padahal saya kira pada awalnya tidak akan senyata ini, akan banyak hiburan dan hal yang sia-sia.
Memang kami hampir tidak pernah berlibur atau jalan-jalan selama KKN, mungkin terkesan terlalu serius, tetapi kami semua menikmati hal ini.
Liburan kami adalah bercengkrama di rumah kami, ya posko KKN.
Kami menikmati setiap hal yang ada di rumah kami, bercanda satu sama lain, memasak bersama, kelaparan tengah malam bersama.
Program KKN kami semua terlaksana dengan baik, bahkan banyak sekali kegiatan diluar proker yang membuat kami tetap sibuk dan bersentuhan dengan masyarakat. Alhamdulillah, hal ini meninggalkan kesan yang baik. Kami diterima, didukung dan diharapkan kembali. Alhamdulillah, kami menyampaikan titipan kepada yang berhak. Itulah mengapa disebut kuliah kerja Nyata (bukan manipulasi).
Selain kami be-10, ada tambahan 1 tubuh lagi, pemilik rumah yang tempatnya kami pinjam sebagai rumah kami (posko KKN).
Mas J sebagai pemilik rumah adalah bagian kami yang membuat kami lebih ceria, lebih bermakna dan berbagi banyak hal dengannya.
Setiap dari kami memiliki uniknya masing-masing.
Sudah kami bahas habis saat sharing terakhir bersama, bagaimana kesan selama KKN, apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki dari masing-masing kami sudah tersampaikan.
Justru kedekatan, kebersamaan dan rasa saling memiliki baru sangat kami rasakan pada minggu terakhir kami bersama.
Sungguh berat dan seperti tak ingin berpisah satu sama lain, tetapi masing-masing dari kami tidak bisa menolak untuk segera kembali pulang.
Kami ber-10 ini bukan hanya sekedar teman lagi, selama hampir 45 hari kami bersama selama 24 jam. Mengetahui satu sama lain dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, bahkan mengigau dan kelakuan saat tidur.
Kami ini keluarga (bukan melebihkan), tapi kami memang seperti keluarga. Tinggal bersama, melakukan hal yang sama bersama, memiliki tujuan yang sama, saling menyayangi, saling melindungi, saling peduli, saling menolong, saling mengingatkan, saling merawat, bercanda bersama, memecahkan masalah bersama, dan banyak lagi.
Beberapa hal yang akan susah dilupakan adalah...
Bu kordes yang terjebak lingkaran cinta pak RW dan Pak wakordes. yang menjadi penggerak kami.
Pak wakordes yang suka makan dan jail sekali sama bu kordes, tetapi yang membuat kami tersambung dengan masyarakat.
Sekretaris I yang selalu membuat kami bahagia, the hard worker, walaupun terkadang usil sekali.
Bendahara I, si Sayem yang populer dengan “Gile lu ndro! Ala ma jal!”
Bendahara II, si Keles yang populer dengan banyak kata baru lucunya “Herman.. (dan banyak sekali yang lain)”
Bu El yang suka memasak buat kami, ke-alay-annya yang tak tertahankan dan ke-PGSD-an nya yang super sekali.
Mbak Fat yang memberikan banyak pelajaran buat kami, “1 jam di luar sana adalah uang”, diam untuk belajar, bergerak untuk bekerja.
Nyonya Tiu yang lucu sekali, si MC favorit kami.
Mas Mir dengan keinginan perubahannya yang besar dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Aah, semua itu dan banyak hal lain yang tak bisa ditulis disini adalah memori bahagia kami ber-10.
Ada hal yang lebih baik kami simpan untuk keluarga ber 10 kami ini.
Setelah ini, kami memang pulang kembali ke rumah masing-masing, kami memang akan melakukan hal yang sama sekali berbeda satu sama lain tetapi kami masih dalam satu lingkup yang sama, kami masih di Universitas Negeri Malang (UM) dan kami tentunya kami pernah memiliki memori yang sama, kami masih keluarga.
Semoga kami saling berterimakasih dan saling memaafkan satu sama lain.
Semoga kami tetap menjadi keluarga.
Semoga kami selalu menjadi manusia yang baik dan bermanfaat bagi yang lain.
Selamat berbuat kebaikan untuk kami.
Selamat sukses untuk kami.
Amin.
By SN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar