Selasa, 19 Mei 2015

ME

ME : fokus pada kekuatan, jangan sibuk dengan kelemahan
Copyright © @BriliAgung dan @DodiRustandi
2015. Jakarta: QultumMedia

Sungguh buku yang jauh melebihi ekspektasi saya pribadi. Saya mendapat buku ini secara gratis (dari promo di sebuah toko buku, beli dua gratis satu). Buku gratis dapat dipilih hanya dari beberapa buku (terbatas), lalu saya memilih buku ini karena tertarik dari judul dan tampilannya. Selain itu saya membatin, "Buku ini agar dibaca muridku yang masih remaja."

Sebelum meminjamkan buku-buku, saya selalu menyortir buku-buku dan membacanya sampai tuntas, apakah layak dipinjamkan secara bebas atau terbatas.

Begitu melihat buku ini, salah satu murid saya tertarik untuk meminjam dan membacanya, tetapi saya menundanya untuk menyampulinya terlebih dahulu.

Setelah menyampulinya, saya membacanya sampai akhir dengan sangat tertarik pada setiap lembarnya. Hal ini tidak saya bayangkan sebelumnya, karena saya pikir buku dengan judul seperti ini hanya akan menarik perhatian remaja. Tidak!

Buku ini berisi tetang mengenali potensi diri dan orang lain. Siapa orang yang paling cocok untuk berteman dan menjadi pasangan kita. Bagaimana cara menghadapi orang lain dengan setiap kepribadiannya. Juga dibahas secara khusus bagaimana cara belajar yang paling cocok buat kamu, membimbingmu menentukan cita-cita dan pekerjaan sesuai potensi dirimu bahkan ada juga cara bagaimana cara meyakinkan orang tuamu tentang cita-cita dan mimpimu yang hampir tidak disetujui orang tua.

Buku ini menggunakan bahasa yang ringan dan gaul ala anak muda/remaja. Ulasannya sangat bersemangat dan mudah dipahami. Buku ini menjadi sangat baik karena ditulis berdasarkan penetilian selama 10 tahun oleh salah satu penulisnya.

Sehingga, buku ini sangat cocok bagi para remaja yang penasaran sama siapa dirinya sebenarnya. Namun saya juga sangat merekomendasikan buku bagi orang-orang yang ingin meneguhkan kembali siapa dirinya sebenarnya dan mencari solusi bagaimana menghadapi orang lain dengan masing-masing pribadinya.