Minggu, 20 Juli 2014

Indahnya persahabatan yang diikuti oleh hantu (Cerpen)

Senin, 21 Juli 2014 Pukul 12.14

Suatu hari datang dua anak perempuan yang sangat cantik  kesekolah kelihatannya mereka bersahabat sangat erat sampai sampai mereka terlihat seperti bersaudara. Saat itu mereka kelas 3 sd. Saat mereka sudah menginjak dewasa  wajah mereka, heem seperti seorang bidadari wajah mereka sangat cantik wajah mereka juga tidak jauh berbeda sama sekali. Mereka lupa jika mereka bersahabat, mereka seperti tidak mengenali satu sama lain. Mereka sama, memasuki universitas di Jakarta, nilai nilai mereka sangat memuas kan. Mereka memasuki jurusan teknik memfoto sepertinya cita-cita mereka sama ingin menjadi fotografer. Mereka sangat pandai dalam bidang , saat mereka sudah lulus mereka ingin mendalami teknik mereka atau menjadi dosen yang selalu mengajarkan tentang foto.
Mereka sama sama izin kepada orang tua mereka untuk memperbolehkan mereka tinggal dihutan. Karna pemandangan dihutan sangat indah awalnya mereka tidak diperbolehkan. Tapi, mereka sangat menentang jawaban orang tuanya mereka bilang, “ini untuk masa depanku ma,pa?” kata mereka. Semua orang heran melihat mereka, semua orang tau kalau mereka bersahabat dari kecil tapi mereka lupa. Anehnya kenapa apa yang mereka perbuat selalu sama, cara bicaranya ,tingkah laku mereka,dan juga kepandaian mereka seperti orang kembar saja. Semua yang mereka lakukan sama, saat mereka sudah berangkat kehutan mereka terkejut ternyata ditengah tengah hutan yang lebat dan menyeramkan ini, ada sebuah pondok.  Saat mereka jalan tiba-tiba ada yang mengikuti mereka . Setiap mereka keluar dari pondok itu pasti ada saja kejadian yang membuat mereka ketakutan.
Suatu hari datanglah seseorang yang mengaku malaikat kepada mereka, tapi mereka tak percaya kalau itu adalah malaikat. Sebelum malaikat itu pergi kembali, malaikat itu berkata, “aku hanya ingin menolong kalian dari barang barang ghoib”. Mereka pun berkata, “benar juga anda, ya sudah apa yang bisa melindungi kami?”. Malaikat pun berkata, “kalian belum izin kepada yang punya, tapi apapun itu kalian sudah dikutuk oleh raja hantu, pemilik wilayah ini. Jadi, seumur hidup kalian akan diikuti oleh hantu itu se la ma nya”. “apa?” mereka terkejut. Malaikat pun pergi dan tak pernah kembali. kedua anak itu tak akan pernah pulang selamanya. Mereka tersesat. Ternyata selama ini mereka bukan tinggal dipondok, tapi tinggal dikuburan. Saat mereka sudah tau semuanya, mereka langsung dibunuh oleh hantu tersebut. Karna hantu tersebut takut jika semua orang tau ada hantu menyukai manusia.

Oleh : Keysha Nazarina Putri Rachman (Kelas V, SDN Wonomulyo 01, Poncokusumo, Kabupaten Malang)

Selasa, 01 Juli 2014

Kuliah Kerja Nyata (bukan Manipulasi) buat kami ber-10

Thanks God...

KKN sudah selesai, semua tubuh sudah berpisah pulang kembali ke rumah masing-masing.

Apa yang kami ber-10 lakukan selama 45 hari KKN di kelurahan Mulyorejo, Sukun adalah benar-benar nyata. Padahal saya kira pada awalnya tidak akan senyata ini, akan banyak hiburan dan hal yang sia-sia.

Memang kami hampir tidak pernah berlibur atau jalan-jalan selama KKN, mungkin terkesan terlalu serius, tetapi kami semua menikmati hal ini.

Liburan kami adalah bercengkrama di rumah kami, ya posko KKN.

Kami menikmati setiap hal yang ada di rumah kami, bercanda satu sama lain, memasak bersama, kelaparan tengah malam bersama.

Program KKN kami semua terlaksana dengan baik, bahkan banyak sekali kegiatan diluar proker yang membuat kami tetap sibuk dan bersentuhan dengan masyarakat. Alhamdulillah, hal ini meninggalkan kesan yang baik. Kami diterima, didukung dan diharapkan kembali. Alhamdulillah, kami menyampaikan titipan kepada yang berhak. Itulah mengapa disebut kuliah kerja Nyata (bukan manipulasi).

Selain kami be-10, ada tambahan 1 tubuh lagi, pemilik rumah yang tempatnya kami pinjam sebagai rumah kami (posko KKN).

Mas J sebagai pemilik rumah adalah bagian kami yang membuat kami lebih ceria, lebih bermakna dan berbagi banyak hal dengannya.

Setiap dari kami memiliki uniknya masing-masing.

Sudah kami bahas habis saat sharing terakhir bersama, bagaimana kesan selama KKN, apa yang sudah baik dan apa yang perlu diperbaiki dari masing-masing kami sudah tersampaikan.

Justru kedekatan, kebersamaan dan rasa saling memiliki baru sangat kami rasakan pada minggu terakhir kami bersama.

Sungguh berat dan seperti tak ingin berpisah satu sama lain, tetapi masing-masing dari kami tidak bisa menolak untuk segera kembali pulang.

Kami ber-10 ini bukan hanya sekedar teman lagi, selama hampir 45 hari kami bersama selama 24 jam. Mengetahui satu sama lain dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, bahkan mengigau dan kelakuan saat tidur.

Kami ini keluarga (bukan melebihkan), tapi kami memang seperti keluarga. Tinggal bersama, melakukan hal yang sama bersama, memiliki tujuan yang sama, saling menyayangi, saling melindungi, saling peduli, saling menolong, saling mengingatkan, saling merawat, bercanda bersama, memecahkan masalah bersama, dan banyak lagi.

Beberapa hal yang akan susah dilupakan adalah...

Bu kordes yang terjebak lingkaran cinta pak RW dan Pak wakordes. yang menjadi penggerak kami.

Pak wakordes yang suka makan dan jail sekali sama bu kordes, tetapi yang membuat kami tersambung dengan masyarakat.

Sekretaris I yang selalu membuat kami bahagia, the hard worker, walaupun terkadang usil sekali.

Bendahara I, si Sayem yang populer dengan “Gile lu ndro! Ala ma jal!”

Bendahara II, si Keles yang populer dengan banyak kata baru lucunya “Herman.. (dan banyak sekali yang lain)”

Bu El yang suka memasak buat kami, ke-alay-annya yang tak tertahankan dan ke-PGSD-an nya yang super sekali.

Mbak Fat yang memberikan banyak pelajaran buat kami, “1 jam di luar sana adalah uang”, diam untuk belajar, bergerak untuk bekerja.

Nyonya Tiu yang lucu sekali, si MC favorit kami.

Mas Mir dengan keinginan perubahannya yang besar dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Aah, semua itu dan banyak hal lain yang tak bisa ditulis disini adalah memori bahagia kami ber-10.

Ada hal yang lebih baik kami simpan untuk keluarga ber 10 kami ini.

Setelah ini, kami memang pulang kembali ke rumah masing-masing, kami memang akan melakukan hal yang sama sekali berbeda satu sama lain tetapi kami masih dalam satu lingkup yang sama, kami masih di Universitas Negeri Malang (UM) dan kami tentunya kami pernah memiliki memori yang sama, kami masih keluarga.

Semoga kami saling berterimakasih dan saling memaafkan satu sama lain.

Semoga kami tetap menjadi keluarga.

Semoga kami selalu menjadi manusia yang baik dan bermanfaat bagi yang lain.

Selamat berbuat kebaikan untuk kami.

Selamat sukses untuk kami.

Amin.

By SN.