Rabu, 23 April 2014

Mengapa saya harus belajar?


a.       Karena saya haus akan pengetahuan
b.      Karena saya sedang bersekolah
c.       Karena saya ingin mendapat nilai yang bagus
d.      Karena saya ingin lulus dan mendapat ijazah
e.      Karena saya telah merencanakan masa depan saya
f.        Karena ......
g.       Saya tidak harus belajar, karena saya punya hak untuk tidak belajar dan membaca, mengerjakan tugas dan PR yang banyak dan mendengarkan ceramah guru yang membosankan. Saya datang ke sekolah hanya agar bertemu dan melakukan hal-hal dengan teman-teman.
h.      Karena saya harus menjadi orang yang pintar agar tidak mudah ditipu orang
i.         Karena orang tua saya seorang pejabat/tokoh masyarakat/guru/polisi (terkenal)

Semua jawaban tersebut benar sesuai hak anda untuk memilih, tapi pertanyaannya,
 “Mengapa anda memilih jawaban tersebut?”
“Apakah anda sudah yakin betul dengan jawaban anda?”
“Apakah anda bersungguh-sungguh dalam menjawab pertanyaan tersebut?”
“Atau malah anda tidak tau kenapa anda harus belajar, seperti matematika /fisika /kimia /akuntansi /sejarah?”
“Apa gunanya anda belajar/ber sekolah?”

Anda akan melakukan sesuatu dengan benar apabila mengetahui tujuan dari apa yang anda lakukan. Seperti belajar,  apa tujuan anda belajar sesuatu, baik disekolah atau membaca petunjuk memasak dari internet atau belajar photoshop secara otodidak. Apa yang sebenarnya anda cari dari belajar?

Seharusnya anda menjawab, “Saya belajar sesuatu untuk kehidupan saya yang lebih baik”. Dengan jawaban itu, saya yakin anda tidak akan bermalas-malasan dalam proses belajar. Tentunya hal ini akan terlaksana dengan baik apabila pengajar (guru, tentor dan sejenisnya) juga memiliki visi/tujuan yang sama, yaitu “Saya mengajarkan sesuatu untuk kehidupan saya dan murid saya yang lebih baik”

Mengapa saya tulis ‘kehidupan yang lebih baik’? 
Saya kira anda kurang termotivasi dengan kalimat ini. So, read this...

Seharusnya anda belajar bahasa Indonesia agar memiliki kosa kata dan cara bicara yang baik, agar komunikasi dengan sesama lancar. Agar saat menulis bukan sekedar merangkai kata (copy-paste) tapi menulis sebagai merangkai ide-ide dalam bentuk tulisan yang baik. Agar saat membaca koran, anda mengetahui kata-kata serapan dan arti dari suatu istilah. Agar saat mendengarkan cerita teman anda, dapat menyerap dan memberikan tanggapan dari pertanyaan (yang berhubungan dengan cerita itu).

Seharusnya anda belajar kimia agar memiliki pengetahuan tentang zat-zat kimia yang terkandung dalam kosmetik anda agar anda lebih teliti dalam memilih apa yang anda gunakan.

Seharusnya anda belajar akuntansi agar memiliki kemampuan untuk dapat mengatur keuangan anda sendiri.

Seharusnya anda belajar biologi agar memiliki pengetahuan tentang gejala alam atau penyakit. Agar anda tidak semata-mata menyalahkan pemerintah saat terjadi banjir (padahal anda membuang sampah sembarangan/ membuang sampah disungai). Agar anda dapat mencegah penyakit DBD yang diderita adik anda tidak lebih parah, dengan mengetahui gejalanya dan segera membawanya ke dokter.

Begitulah seterusnya, seharusnya anda memikirkan tujuan anda belajar, alasan mengapa anda harus belajar sesuatu, yaitu untuk kehidupan anda yang lebih baik.

BUKAN SEKEDAR NILAI BAGUS

BUKAN SEKEDAR PREDIKAT/GELAR

BUKAN SEKEDAR BELAJAR

TAPI

SAYA BELAJAR UNTUK KEHIDUPAN SAYA YANG LEBIH BAIK.

Selamat belajar!
Selamat menjadi manusia yang lebih baik!
Selamat menebar kebaikan! :)



Apa yang sedang saya usahakan



Jujur saya ini orangnya hanya bisa omong, bertindak dan pengalaman masih sedikit, masih butuh banyak bantuan dan pemikiran dari sudut pandang berbeda dari orang yang berbeda. Hal ini membuat saya harus aktif dalam setiap diskusi, berbicara banyak, menanyakan banyak hal, mengidentifikasi secara spontan, dan kebanyakan juga saya menemukan solusi secara spontan dalam diskusi saat itu juga.

Saya menyukai ke-spontan-an saya, saya mengaguminya tanpa sadar, intuisi saya selalu membawa saya menemukan, melihat dan mengetahui banyak hal. Saya  selalu antusias dengan hal baru, mengetahuinya lebih dalam dan berbagi pengalaman dengan orang lain yang lebih sering saya lakukan.

Saya cenderung praktis, tidak begitu ribet dengan teori yang ada, maka dari itu saya membutuhkan orang dengan pemahaman dan penguasaan teori beberapa ilmu, mungkin untuk saat ini dalam bidang psikologi umum, psikologi anak, psikologi pendidikan, biologi (sekolah), public relation dan teori yang mungkin terdengar sama sekali tidak berhubungan dengan topik awal, tapi bisa jadi hal itulah yang membuat saya tetap menjadi saya.

Saya mudah bosan, apalagi dalam hal yang bersifat rutinitas dan begitu-begitu saja. Setiap awal semester saat kuliah, saya berhasil memotivasi diri saya tetapi setelah 4 bulan berlalu, selalu menjadi titik jenuh kebosanan saya, membuat saya tidak termotivasi dan asal-asal an dalam mengerjakan tugas maupun ujian. Entah mengapa selalu terulang setiap semesternya.

Karena saya memiliki kelebihan dan kekurangan, saya sangat menyadari setiap orang, setiap anak, setiap siswa pun mengalami kelebihan dan kekurangan. Terkadang bisa terbentuk dari lingkungannya (keluarga, sekolah, masyarakat) atau memang bakat (gifted) yang sudah dia miliki sejak lahir.

Saya bertekad tidak akan memberikan pendidikan yang bisa membunuh bakat, potensi dan kreatifitas. Mengapa? Jujur, karena saya kecewa dengan apa yang sudah saya alami di lingkungan saya sendiri, termasuk sekolah dan kuliah. Saya mengalami hal yang saya sebutkan pada kalimat pertama paragraf ini. Saya kecewa dan bahkan hampir putus asa karena merasa gagal dengan diri saya sendiri, mengapa selama 19 tahun ini tidak ada seorang pun (guru, teman, dosen, keluarga) yang bisa menemukan atau memunculkan ‘bakat’ saya. Sehingga saya merasa gagal, tidak memiliki bakat, tidak berguna dan bahkan tidak tahu pasti tujuan hidup saya.

Karena tidak ada orang yang mau dan mampu menemukan bakat saya, tanpa sadar saya mencarinya sendiri. Saya selalu berkata dalam hati saya, “I believe that I have something”. Selalu saya mengulang-ulang kalimat itu, tetapi tidak pernah tahu arti dari “something” yang saya percayai (believe). Untuk beberapa waktu terakhir saya menemukan apa yang saya punya, saya menemukan tujuan hidup saya dan saya menemukan cara bagaimana mencapainya (walaupun nantinya bisa lebih berkembang lagi).

Apa yang sedang saya usahakan sekarang adalah mengumpulkan banyak bahan untuk mewujudkan pendidikan yang membangun bukan yang membunuh (yang sudah saya singgung sebelumnya).
Saya tidak harus membaca sebuah teori dari buku jika saya sudah bisa membacanya dari sebuah pengalaman. Bukannya saya menganggap buku tidak penting, tetapi pengalaman menjadi lebih mudah untuk diterima dan dianalisis secara langsung.

Sekarang saya sedang dalam sebuah project pendidikan, untuk mewujudkan pendidikan membangun yang nantinya sekaligus saya curahkan dalam skripsi yang akan memberikan saya tambahan nama (gelar).

Ah sebenarnya bukan gelar yang saya cari, bahkan jika saya mengikuti tes terstandar pengetahuan biologi pendidikan universitas, saya rasa saya akan masuk level menengah ke bawah. Selama 6 semester saya kuliah, setiap kali saya diberi materi biologi maupun pendidikan, saya terima dan saya tumpahkan lagi (bahasa kasarnya saya buang).

Hanya beberapa ceramah dosen visioner yang benar-benar saya terima dan saya ingat, hanya jika dosen tersebut membahas apa yang saya anggap menarik.

Selalu saya duduk di kelas dengan pemikiran mengawang kemana-mana, memikirkan banyak hal.

Sementara ini saya sedang aktif di sosial media untuk menyebarkan #GoodEducation lewat akun twitter @sofiyanurjanah atau di facebook Sofiya Nurjanah. Jika anda tertarik bergabung, silakan email ke sofiyanurjanah@gmail.com, atau juga bisa memberikan saya saran dan ide lain.

Terimakasih sudah membaca curhatan saya ini, semoga bermanfaat.

Selamat menginspirasi!  J

Rabu, 16 April 2014

Sekolah buat apa?

Sekolah buat apa?

Tujuannya apa?

Kebanyakan orang akan jawab “Sekolah biar pintar, tidak bodoh, biar sukses”

Apakah jawaban itu benar-benar bermaksud seperti itu?

Atau hanya jawaban yang anda pikir paling bagus untuk didengar?
Apakah sekarang anda berusaha memungkiri jawaban pertanyaan sebelumnya?
Apakah sekarang anda merasa kesal?

Apa yang sebenarnya anda cari dari sekolah, jika selalu merasa bosan dan stres saat sekolah?

Apa yang sebenarnya anda cari dari sekolah, jika mengerjakan ujian tidak jujur (nyontek dll)?

Apakah benar anda ingin menjadi orang pintar dengan sekolah?

Lalu jika anda sudah menjadi orang pintar, apa yang ingin anda lakukan?

Mencari pekerjaan yang bagus? Dengan gaji besar?

Apakah berarti yang anda cari adalah uang?

Oh, apakah anda pikir uang bisa membuat anda bahagia?

Ya, uang dibutuhkan dalam segala hal.

Tetapi apakah uang adalah prioritas tujuan hidup anda?

Apakah tidak ada tujuan mulia anda sebagai seorang manusia?

Apakah sekarang anda berfikir, saya orang yang menyebalkan?

Apakah anda membenci saya karena tulisan ini?

Atau anda mulai sadar dengan apa yang sesungguhnya anda cari dari sekolah?

Answer yourself! –mungkin merenung beberapa jam untuk memikirkan apa yang sesungguhnya anda cari dan tujuan apa yang ingin anda capai lebih bijaksana untuk dilakukan, daripada menghabiskan waktu untuk menghibur diri berkepanjangan.