Jumat, 29 Desember 2023

Allah yang gerakkan hati anak..

Ekspektasi belajar hari inii bisa kerjain 5 halaman.. Qodarullah, ternyata cuman dapet ini aja, anaknya mogok..

Bu, kadang kita udah semangat cari ide main hari ini, siapin workbook, udah niat cari media belajar, siapin lesson plan, sampaii udah bayangin akan betapa serunya pembelajaran hari ini..

Qodarullah, ternyata anaknya lagi mogok, pembelajaran ga berjalan dan hasil pun tak sesuai harapan..

Apa kita gagal? Engga, Buu..
Tugas kita adalah ikhtiar teruss dalam memberi variasi stimulus belajar pada anak.. Hasilnya akan gimana, diluar kendali kita.. Karena yang gerakkan hati anak mau belajar ya Allah.. yang pahamkan anak juga Allah yang kuasa..

Jika hari ini anak belum tertarik, besok coba lagi.. Jika masih belum paham, lain waktu belajar lagi.. Semangatt, Bu.. 🌱

#catatan #pengingatdiri
___✒️Ummu Musa
16 Jumadil Akhir 1445 • 291223

Tauhid Kunci Kebahagiaan dan Jawaban Ujian

Kelas : Melawan Insecure Masa Depan dengan Tauhid Yang Mapan

Zoom #1 Tauhid Kunci Kebahagiaan dan Jawaban Ujian

Pemateri : Frizka Fajrisi Marta B.Sh

Sejatinya kalau kita perhatikan, kita ini hamba yang penuh dosa dan sering lalai, belum rajin. Tapi ternyata dibalik kekurangan atau kelalaian kita, Allah masih sayang dengan kita, Allah kasih kesempatan pada kita menjadi hamba yang lebih baik lagi, jadi hamba yang berilmu, jadi hamba yang bisa menghadapi ujian-ujin kehidupan dengan tauhid dan juga keimanan dalam hati kita.

Bukankah ini adalah sebuah kesempatan yang besar dan kenikmatan yang mungkin tidak Allah berikan kepada hama-hambaNya yang lain. Maka, hendaklah kita memuji Allah.. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah..

Kita tahu, bahwa tidak ada seorang pun dari kita yang menjalani kehidupan tanpa ujian. Yang menjalani kehidupan di muka bumi ini tanpa masalah, tanpa mendapati ujian.

Allah sampai bersumpah.. Kita tahu bahwa statement atau pernyataan yang diawali dengan sumpah itu bukanlah hal yang sederhana.

Di dalam Surah Al Balad, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَاۤ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِ  

"Aku bersumpah dengan negeri ini (Mekah)," (QS. Al-Balad 90: Ayat 1)

وَاَ نْتَ حِلٌّ  بِۢهٰذَا الْبَلَدِ  

"dan engkau (Muhammad), bertempat di negeri (Mekah) ini," (QS. Al-Balad 90: Ayat 2)

وَوَا لِدٍ وَّمَا وَلَدَ  

"dan demi (pertalian) bapak dan anaknya." (QS. Al-Balad 90: Ayat 3)

Apa jawaban dari sumpah ini?

Biasanya seseorang itu kalau bersumpah, ada sesuatu yang ingin dia sampaikan.

Misalnya, bilang.. “Wallaahi, ini bukan karya saya..”

Jika Allah bersumpah, maka kita harus lebih memperhatikan apa isi dari sumpah tersebut. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ فِيْ كَبَدٍ  

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah." (QS. Al-Balad 90: Ayat 4)

Jadi memang sudah sunnatullah, taqdir dari Allah itu sudah diciptakan bersama dengan masalah dan juga ujian. Akhirnya mereka merasa susah dan bekepayahan dalam kehidupan mereka.

Berarti semua kita itu diuji, ada yang diuji dengan kesehatan, ekonomi, kesedihan / ditinggal sosok yang dia cintai, gagal dalam sebuah hubungan atau susahnya mendidik anak.

Hendaknya kita sebagai seorang mukmin tidak lupa dengan firman Allah berikut,

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَا لضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ "Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 214)

Semua pengin masuk surga ga?

Yakin ga? Serius? Siap dengan semua konsekuensinya? ~ayat di atas

Sekarang kita hidup di zaman serba modern.

Coba bandingkan kehidupan kita sekarang dengan kehidupan nenek kita? Sama atau beda? Atau kehidupan nenek kita lebih berat?

Bedanya apa? Kalau sekarang serba lebih mudah. Sedangkan kehidupan nenek kita lebih susah.

Misalnya dulu kalau mau cuci baju harus ke sungai, kalau mau masak menimba sumur. Ini perbandingan dengan nenek kita.

Padahal dalam ayat di atas dijelaskan, “..padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu…”

Jadi, orang yang lebih terdahulu itu, misal jaman para nabi, kebayang ga gimana lebih susahnya?

Eh, ternyata surga itu berat ya? Banyak ujian ya? Tapi kenapa kita tetap ingin masuk surga?

Kita ingin melihat wajah Allah di surga.

Dan ini adalah bukti kecintaan seorang hamba kepada Rabbnya. Dan ini adalah tauhid.

Dan tauhid itu membuat kita bertahan, tetap tegar dan kokoh walaupun ujiannya itu sangat berat.

Ketika kita mendapat ujian, cobaan, ingat kembali bahwa kita ingin melihat wajah Allah di surga. Maka kita akan semangat dan punya harapan menjalani hidup kita kembali.

Kita lanjutkan ayatnya.. apa yang dialami oleh kaum-kaum sebelum kita?

مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَا لضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا

Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan)..”

حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ

“..sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?.."

Coba, kita pernah ga merasa di sebuah fase yang sudah nyerah, ga tau kemana lagi minta tolong.

“Kapan datang bantuanmu ya Allah?”

Ternyata pertolongan Allah itu datang justru di saat kita benar-benar down. Ga tau mau kemana lagi. Karena setelah ayat ini, Allah berfirman..

اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ

Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."

Ingatkah kisah nabi Musa, ketika dihadapab mereka lautan dan di belakang mereka Fir’aun dan bala tentaranya.. Itu genting banget.. Udah ga tau minta tolong kemana lagi..

Tapi justru di saat-saat genting, di saat-saat kita udah ga tau minta tolong kemana lagi, kita yakin akan menolong kita, maka saat itulah Allah mendatangkan pertolongan.

Jadi jika sekarang kita pada posisi down, putus asa, ga tau lagi mau kemana, maka tunggulah sebentar lagi, Allah pasti akan turunkan bantuanNya.. Karena Allah sendiri yang bilang,

اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ

Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."

Ayat ini akan menjadi motivasi kita, dikala ujian itu tiba. Yang akan jadi lentera yang menerangi hati kita, saat badai ujian, cobaan itu mendatangi kita.

Ternyata status kita sebagai seorang mukmin tidaklah terlepas dari ujian, dan ujian kita itu sesuai dengan kadar keimanan kita.

“Manusia yang paling berat ujiannya adalah para nabi dan rasul, kemudian orang-orang shalih.”

Jadi jangan mengira, kalau orang sudah shalih hidupnya tidak penuh dengan ujian. Justru semakin tinggi keimanan, ujiannya juga akan semakin tinggi.

Sekarang kita review kembali, apa saja sih ujian-ujian kehidupan yang pernah kita alami?

  • Apa pernah kita di titik kehilangan orang yang kita cintai?
  • Atau kita ga di terima di sebuah tempat? dll

Menurut kita, ujian yang kita rasakan itu udah kategori ujian level expert atau belum? Belum kan?

Ternyata masih banyak orang yang lebih banyak ujiannya lebih berat daripada kita.

Misal ujiannya orang-orang Palestina, bandingin dengan ujian yang kita alami, berat mana?

Ternyata ujian yang selama ini kita rasa berat banget, udah paling dahsyat, kalau dibandingin sama ujian orang lain itu ga seberapa, tidak ada nilainya..

Ternyata keimanan kita itu butuh untuk kembali untuk di charge ditingkatkan.

Apa itu Tauhid?

Makna Tauhid secara bahasa yaitu berasal dari kata kerja/fi’il : wahada-yuwahhidu-tauhidan yaitu mengEsakan.

Secara istilah, mengesakan Allah Ta’ala dengan apa-apa yang menjadi kekhusussannya, dari Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma wa Shifat.

Ini mungkin udah sering kita dengar, tapi apa betul kita udah paham?

Pernah ga, ketika jalan melihat langit biru, pohon hijau, air yang mengalir di sungai, apa kebayang.. “ya Allah.. ciptaan yang begitu indah ini, siapa yang menciptakan?”

Atau cuman ngerasa momen sekedar have fun?

Sadar ga, ketika mikir yang menciptakan pelangi itu Allah, yang menurunkan hujan itu Allah, itu kita sedang bertauhid. Dan ini lah yang disebut dengan tauhid Ar Rububiyyah.

Kadang kita ga sadar, seluruh inchi kehidupan kita itu isinya tauhid.

Kemudian tauhid Al Uluhiyah, yaitu mengesakan Allah dalam peribadatan. Dan ibadah itu adalah pengagungan.

Ibadah itu ada amalan badan dan amalan hati. Bahkan yang lebih utama adalah amalan hati.

Tatkala kita lagi sedih, lagi terhimpit. Kalau misal hati kita itu langsung inget Allah, maka itu artinya kita sedang beribadah kepada Allah. Kita merasa takut, berharap pada Allah, itu kita sedang menjalankan tauhid Uluhiyyah.

Ketika kita takut menghadapi ujian hidup, tapi tidak mengadu kepada siapapun, hanya kepada Allah, ini adalah ibadah. Allah pasti bantu, husnudzon pada Allah, ini juga termasuk ibadah. Ini tauhid.

Bagaimana caranya ketika kita menghadapi musibah, kita selalu husnudzon pada Allah.

Tauhid Asma wa Shifat

Allah itu memiliki nama-nama yang sangat indah, maka berdoalah dengannya.

Misal, dihimpit keuangan..

Yaa Rozzaq, wahai yang memberi rezeki..

Yaa Fattah, wahai yang membukakan pintu..

Jadi, nama nama Allah itu bukan sekedar dihafal tapi juga diamalkan.

Urgensi Tauhid

1. Tauhid Dapat Menghapuskan Dosa

2. Tauhid Kunci Masuk Surga

Dari berapa banyak kalimat “laa ilaaha illallaah”, kapan mengucapkannya dengan yakin dan memahami konsekuensinya? Selama ini berucap kalimat takbir itu apa sudah ikhlas atau belum?

Seluruh yang ada dibumi dan di langit, ingin membuat kita menjadi raja, tapi Allah ga mau, apa bisa?

Misal, kita sekarang mengalami musibah, siapa yang menghendakinya? Allah.

Kalau kita paham ini kehendak Allah, kita jadi ga marah-marah/ngomel2 dan lebih sabar.

3. Tauhid Meringankan Msuibah dan Ujian

Ketika seseorang punya tauhid dan iman di dalam hatinya, maka Allah akan memberikan hidayah tatkala menghadapi ujian.

Salah satunya adalah dalam bentuk hikmah dibalik ujian. Hikmah ini adalah hidayah.

Ketika kita ingin mendapat hidayah, mendapat petunjuk, maka kita harus memperbesar tauhid kita.

Sebaliknya ketika lemah tauhid kita, maka semakin mejauh dari petunjuk. Lemah iman kita, mungkin kita akan putus asa. Maka tauhid itu akan meringankan musibah dan ujian.

Setelah mengetahui hikmah dibalik ujian dan musibah, maka ujian itu akan menjadi ringan.

4. Orang yang Bertauhid Merasa Aman

5. Tauhid Melepaskan Hamba dari Takut pada Manusia

6. Tauhid Sumber Kekuatan Jiwa Seorang Hamba

Hakikat Ujian


Ujian merupakan sunnah kauniyah (kehendak Allah yang pasti terjadi) dan dhorurah imaniyah (wajib mengimaninya).

Allah telah menjadikan dunia sebagai darul bala (tempat penuh ujian). Ujian adalah ombak kehidupan yang harus dilalui setiap manusia, selama ia masih hidup maka ujian akan mendatanginya. (QS Al Balad : 4)

Tidak ada seorang hamba yang terlepas dari ujian.
"Ujian bagaikan pasan dan dingin, jika seoran ghamba mengetahui bahwa keduanya pasti ada, maka ia tidak akan marah dengannya, tidak khawatir serta tidak bersedih hati." (Ibnu Taimiyah Rahimahullah)

"Diantara rahmat Allah adalah Allah memberikan kesusahan dan tidak memberi kebahagiaan (yang hakiki) dengan (kenikmatan) dunia kepada para hamba, agar mereka tidak (terlalu) tenang dan tenteram dengannya." (Ibnu Qoyyim Rahimahullah)


Tauhid = Solusi

Ketika Allah menakdirkan kita hidup di dunia dengan segala problematikanya, mungkinkah Ia akan meninggalkan kita tanpa petunjuk? Tanpa arahan?

Maka lihatlah apa yang diutus dengannya para nabi dan rasul, sungguhh mereka diutus untuk mengajarkan TAUHID.



Mengabaikan Tauhid

Mengabaikan tauhid sama saja seperti seseorang yang memasuki hutan belantara, dipenuhi hewan buas dan tempat berbahaya, ia berjalan di dalamnya sendirian tanpa mendapatkan petunjuk dan arahan sama sekali, maka bagiamana ia akan selamat?

Syirik = Kemusnahan

Segala kejelekan di dunia dan akhirat diakibatkan oleh perbuatan syirik. Segala kesulitan di dunia dan akhirat adalah karena perbuatan syirik.

Ujian akan selalu datang, dan tauhid adalah kunci untuk bisa menghadapinya dengan tenang.



Bangkit dari keterpurukan.. Bangkit dari kegagalan..

 Pemateri : Dwita Priyanti, M.PSi., Psikolog

Kegagalan apa yang biasanya dialami?

- Kegagalan dalam pekerjaan

- Gagal ujian masuk CPNS

- Gagal dalam karir

- Gagal menikah

- Gagal dalam pernikahan


Topik Bahasan

- Definisi dan urgensi berdamai dengan kegagalan berdasarkan perspektif psikologi islam

- Dampak jika tidak mengupayakan bangkit dari kegagalan

- Penyebab sulitnya berdamai dengan kegagalan

- Kiat untuk bangkit dari kegagalan

- Manfaat berdamai dengan kegagalan


Apa itu kegagalan?

- KBBI : tidak berhasil atau tidak berjaya mencapai cita-cita yang dikehendaki.

- Ketidakmampuan menghadapi sesuatu yang berada di luar batasan kemampuan.

- Keadaan atau kondisi tidak memenuhi tujuan yang diinginkan atau dimaksudkan dan dapat dilihat sebagai kebalikan dari kesuksesan.

Gagal itu ketika kita ga bisa mencapai apa yang kita inginkan.

 

Urgensi berdamai dengan kegagalan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَ نْفُسِهِمْ ۗ 

"..Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 11)

- Bentuk ketakwaan terhadap Allah dengan menerima takdirNya

- Suatu bentuk ikhtiar menuju arah yang lebih baik

- Kegagalan yang tidak dihadapi dengan baik akan menyebabkan kerusakan psikologis yang tidak perlu, yang dampaknya dapat mengganggu kesehatan emosional seseorang melebihi dampak yang disebabkan oleh kejadian yang sebenarnya.


Konsep Psikologis Terkait Kegagalan

Bagaimana dampak kegagalan yang dialami seseorang, dipengaruhi oleh bagaimana mereka menilai (mendapatkan kesan) kegagalan itu sendiri.

Teori Atribusi ~ berbicara tentang bagaimana seseorang menjelaskan penyebab perilaku orang lain/diri sendiri.

Penyebab Internal ~ misal : sifat, karakter, sikap, dll

Penyebab Eksternal ~ misal : tekanan situasi atau keadaan tertentu yang akan memberikan pengaruh terhadap perilaku individu.


Apa hubungannya, antara kita memberi penilaian terhadap kegagalan itu dengan dampak dari kegagalan itu sendiri?

Tidak tepat ketika seseorang menilai suatu kegagalan disebabkan oleh saslah satu penyebab, internal atau eksternal saja. Ini akan berdampak negatif.

Jika menilai kegagalan akibat penyebab internal, maka dia akan merasa rendah diri dan tidak berharga.

Sedangkan menilai kegagalan akibat penyebab eksternal, dia akan selalu menyalahkan hal-hal diluar dirinya yang mengakibatkan dia akan terus denial dan membuat dia tidak belajar dari kegagalan yang dialaminya. 

Aktifitas 1

Contoh ~ saat seseorang mengalami kegagalan pernikahan

Penilaian internal : kualifikasi diri tidak sesuai ekspektasi pasangan, kurang menarik bagi pasangan, kurang sabar dan penuh amarah

Penilaian eksternal : lingkungan tidak mendukung, lingkungan memperkeruh suasana rumah tangga, belum kunjung dikaruniai anak

Contoh ~ pernah gagal nikah

Karena jarak, kurang komunikasi, tekanan  keluarga, mencari pelarian ke wanita lain


Penyebab Sulitnya Berdamai dengan Kegagalan

- Tidak melibatkan Allah dalam menghadapi permasalah : tidak mengaplikasikan konsep takdir Allah dalam menghadapi masalah.

- Tidak memberikan kesempatan pada diri untuk merasakan kegagalan. Emosinya tidak di proses. Misal, ketika luka fisik diobati dan kita terima bahwa luka ini sakit dan nanti juga akan sembuh. Ada orang yang ga menerima kalau dia punya sakit, mengeluh dan ngedumel.

- Tidak seimbang antara penilaian internal dan eksternal. Sangat penting untuk mengetahui apa yang bisa kita ambil dari kegagalan ini. Bukan berat sebelah fokus pada faktor internal dan eksternal.

- Terfokus pada kegagalan saja dan tidak melihat pencapaian lainnya. Ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, kita mungkin merasa suram dan ga melihat pada hal hal yang sudah kita miliki untuk disyukuri.

- Mengalami kegagalan berulang kali dan tidak diproses dengan baik


Apa dampak kegagalan bagi kamu?

Mungkin ada yang merasa sedih terus menerus, merasa rendah diri, ga percaya diri, atau takut melangkah karena takut gagal lagi.


Dampak tidak berdamai dengan kegagalan

- Kegagalan melemahkan keyakinan, motivasi serta optimisme ; membuat seseorang merasa tidak berdaya dan terperangkap dengan emosi-emosi negatif.

- Kegagalan membahayakan harga diri (self esteem) ; mengambil kesimpulan mengenai kemampuan diri dan situasi dengan tidak akurat/belum tentu benar. Baper sendiri, jadi pikirannya menilai diri sendiri yang belum tentu itu benar, tapi karena dia percayai maka akhirnya itu jadi benar.

Misalnya dalam tes masuk kampus, dia merasa dirinya memang ga mampu, ha layak. Padahal sebenarnya jika dilihat, bisa jadi ada juga faktor lain misal keberuntungan, karena tes masuk kampus peluangnya kecil bersama puluhan ribu pesaing lain.

- Memicu stress dan ketakutan yang tidak disadari.


Kiat Berdamai dengan Kegagalan

- Aplikasi konsep tawakkal

- Mencari dukungan dan bersifat realistis

- Bertanggung jawab dan menerima ketakutan

- Fokus pada faktor yang berada dalam kendali anda

- Mengalihkan perhatian

- Menemui profesional


Tawakkal

- Al Alamah Al Munawi mengatakan, "Tawakkal adalah percaya sepenuhnya kepada Allah.

- Ibnu Abbad radhiyallahu'anhuma mengatakan bahwa memutuskan pencarian disertai keputusan terhadap makhluk.

- Tawakkal bukan berarti tidak usaha.

Jika melakukan tawakkal ini, apakah rasa sakit itu akan hilang? Tentu tidak, rasa sakit itu tetap ada. Tetapi, orang yang tawakkal akan lebih kuat dan cepat

Ketika mengalami luka batin, gali apa penyebabnya, apa saja hal positif / insight dari kegagalan yang dia alami ini. Sehingga, kita ga pernah tahu kondisi yang sangat terpuruk saat ini, belum tentu nantinya akan selalu buruk dan akan selalu ada insight yang bisa kita ambil dari kegagalan yang kita alami.


Mencari dukungan dan bersikap realistis

Dapat mengurangi kerusakan terhadap rasa percaya diri, harga diri dan motivasi. 

Support System

Ketika mengalami rasa sedih, siapakah orang sekitar yang dapat diandalkan untuk tempat anda mencurahkan hati.

Bersikap Realistis

Pilihlah rasionalisasi dari kegagalan yang anda alami, mencari sisi positif dari kegagalan yang dialami.

- Kegagalan adalah guru yang baik

- Kegagalan memberikan peluang-peluang baru

- Kegagalan dapat membuat saya lebih kuat

- Sebagian kegagalan adalah juga keberhasilan

- Kegagalan menjadikan kesuksesan pada masa depan lebih berarti

- Kerusakan tidak selalu diperlukan

- Kegagalan merupakan proses belajar


Bertanggung jawab dan menerima ketakutan

- Memberikan izin kepada diri untuk menerima kegagalan dan memproses emosi (identifikasi, label emosi dan rasakan).

Apakah dampak dari kegagalan itu sama dari si A, si B, si C.

Misalnya, aduh gimana nih kalau orang lain tau aku gagal, ini label emosi adalah malu.

Jangan terburu-buru dalam ingin melalui ini semua. Ga bisa demikian. Ga bisa misal biar langsung bisa ga kepikiran.

Jadi, emosi negatif itu bisa kita kontrol. Kalau terus menerus mengalami emosi negatif, doa sama Allah dan kelola. Rasakan aja emosinya itu apa aja, tuangkan semuanya, lalu alihkan dengan kegiatan lain. Semakin sering memproses emosi, akan semakin cepat hilang.

- Menerapkan self compassion

Jika luka badan itu butuh waktu untuk sembuh, sama juga dengan luka batin. Usaha kita untuk merawat batin kita yang terluka adalah dengan melakukan hal positif, misal melakukan hobi, kesukaan, ap ayang membuat kita enjoy.


Fokus pada beberapa hal yang berada dalam kendali anda

- Hal yang saya pelajari dari kegagalan

- Apa target berikutnya

Ketika kita mau naik tangga, ada 10 anak tangga. Akan sulit dan menyakitkan buat kita jika langsung melangkah ke anak tangga ke 5. Ga mungkin bisa langsung bangkit dari kegagalan. Ada prosesnya dan bersabarlah dalam menaiki satu anak tangga setiap hari. Buatlah target yang realistis.

Misalnya memberikan sel compassion, setiap pagi jalan-jalan selama 10 menit. Lakukan dari langkah kecil yang konsisten. Atau misal coba dari mulai mengatur makan tepat waktu, sepertinya hal kecil ya, padahal ini tetap merupakan progres yang baik.

- Apa langkah-langkah untuk mencapai target

Target realistis itu juga dijelaskan langkahnya setiap anak tangganya bagaimana cara meraihnya.


Mengalihkan perhatian

Ketika kita gagal akan banyak mengalami emosi negatif. Kita butuh untuk selalu memproses emosi negatif itu, tapi juga ga terus menerus seharian. Ada waktunya kita letakkan dan mengalihkan perhatian

- Aktivitas lain yang dapat saya lakukan untuk membuat saya merasa berdaya

Misal shalat tahajjud, lari setiap pagi, makan tepat waktu, melakukan stretching, melakukan hobi dll

Ketika bangkit dari kegagalan, butuh pengalihan untuk membuat diri kita merasa berdaya


Menemui Profesional

Pada saat telah melakukan beberapa aktivitas di atas dan tetap merasakan ketidaknyamanan yang mengganggu beberapa aspek dalam kehidupan anda, menemui profesional dapat anda lakukan.

Misal :

- Merasa sedih terus menerus sampai mengganggu aktivitas

- Perubahan dalam nafsu makan, menjadi berlebihan atau sampai tidak nafsu makan

- Tidak lagi tertarik pada kegiatan yang dulu anda sukai. Misal dulu suka baking, melukis, sekarang tidak lagi.

- Masalah dalam tidur

-Menarik diri dari lingkungan, takut ditanyain, takut bertemu

Bantuan profesional ini sama sebenarnya yaitu untuk membantu mengolah emosi dan untuk membantu melihat sisi positif dari kegagalan yang dialami. Jika komplikasi dengan luka lain, bia dibantu juga oleh profesional.


Bangkit dari kegagalan menjadikan kita bisa merasa positif terhadap diri kita, mempunyai kepercayaan diri, merasa positif, membantu kita mencapai cita-cita yang kita inginkan.

Rabu, 27 Desember 2023

Mengamatinya..

Coba ketika anak main sendirian, tinggalkan aktivitas lainnya dan perhatikan anak dengan seksama..

Lihat binar keceriaan di matanya.. Amati cara dia mencari cara memasang mainan sampai berhasil.. Dengarkan setiap kata yang dia ucap, sedang berimajinasi cerita apa hari ini? Lucu ya.. Maa syaa Allah.. 

Anak-anak itu fitrahnya mandiri.. dia bisa menikmati main sendiri. Anak-anak itu fitrahnya percaya diri.. dia tanpa ragu bercerita sesuai imajinasinya tanpa disuruh.

Anak-anak itu fitrahnya pembelajar.. dia sadari ada yang salah lalu mencoba berbagai cara sampai mainannya terpasang dengan benar.

Tugas kita sebagai orangtua? Merawat fitrah anak. Yukk, semangat belajar lagi..

#catatan #pengingatdiri
___✒️ Ummu Musa
15 Jumadil Akhir 1445 • 281223

Senin, 25 Desember 2023

Muslim belajar Matematika..


Jika mapel lainnya bisa dihafal, dikebut belajarnya jelang ujian, drill soal-soal.. Tidak berlaku untuk Matematika, karena butuh pemahaman konsep dasar bertahap, berjenjang.. Dan ini tidak bisa instan..

Mengapa belajar Matematika penting bagi seorang muslim? 
◼️Ada perintah Allah berdzikir sampai angka tertentu
◼️Ada perintah Allah dalam pembagian harta waris yang perinciannya ada dalam Al Quran 
◼️Ada perintah Allah zakat sebesar beberapa persen dari harta kita setelah masuk nisab dan haul
◼️Ada perintah Allah bermuamalah dengan amanah.. Dalam berdagang, dalam berbisnis, menggaji karyawan, akad murobahah, akad syirkah, dst..

#catatan #pengingatdiri
___✒️ Ummu Musa
12 Jumadil Akhir 1445 • 251223

Jumat, 02 Juni 2023

Sudahkah rutin mendoakan anak kita?


Betapa bahagia kita sebagai orangtua ketika melihat perkembangan dan kecerdasan anak.. dari sudah bisa tengkurap, berdiri, berjalan, berlarian, penasaran banyak bertanya ini itu.. ehh tetiba dah mau masuk sekolah aja, masyaAllah.. 🤍

Lalu kadang.. betapa sedih dan lelah juga ketika kita menghadapi sikap anak yang tidak sesuai ekspektasi kita.. 🥀🥀🥀

Sudahkah kita mendoakan anak kita pada Allah? Sudahkah meminta agar anak sholih sholihah? Sudah rutinkah mendoakan anak-anak agar menjadi penyejuk hati? Ya Allah.. 💔

Sebelum ramadhan lalu, alhamdulillah dapat hadiah buku lipat ini, berisi 10 doa orangtua untuk anak.. masyaAllah sangat membantu untuk reminder dan rutinkan..

Order dan detail produk bisa wapri *Ummu Aisyah* (Malang) wa.me/628817010770

Sabtu, 06 Mei 2023

Mahkota Kesehatan

19 Ramadhan 1444 • 12.06 100423
___ ✒️ Ummu Musa

Sungguh benar..
Orang yang sedang diuji dengan penyakit, memandang orang sehat itu seperti sedang memakai mahkota kesehatan yang ia dambakan.

Hidup nyatanya adalah pemaknaan berulang. Makna kesehatan bagi orang yang sehat akan berbeda dengan makna kesehatan bagi orang yang sedang/pernah sakit.

_Sabarlah, pasrahkan, ikhlaskan, syukurlah dengan nikmat yang ada.._

Nasihat klise itu tetap selalu dibutuhkan disetiap fase hidup manusia, karena tiap fase membawa hikmah dan pemaknaan yang berbeda..

MasyaAllah.. Laa hawla wa laa quwwata illa billaah..