Kamis, 04 Desember 2014

Do he hates me?

Membutuhkan waktu 20 menit untuk memikirkan rangkaian kata, pemilihan font, warna font dan background untuk menghasilkan gambar dibawah.

Saya mengerti pola sikapnya sekarang.

Beliau adalah dosen sekaligus ketua jurusan yang sangat saya kagumi.
Pengetahuan, pengalaman, pola pikir dan caranya bersikap membuat saya ingin tahu lebih banyak.

Beliau begitu fleksibel dan memiliki toleransi yang manusiawi.
Lalu datanglah hari-hari itu, dimana saya dan otak saya yang memanfaatkan kebaikan beliau.

Pada pertemuan terakhir suatu mata kuliah, saya terlambat masuk kelas dengan sengaja.
Saya sudah bangun, tetapi memilih untuk tidur kembali karena kelelahan.
Lelah seperti biasa, akibat pulang malam (jam 9.30 malam) dari tempat les.
Pagi itu, saya dengan santai berpikir bahwa beliau akan datang terlambat, maka saya juga akan datang terlambat.
Lalu tidur kembali.

Jam 07.15 beliau sudah masuk kelas dan saya masih dirumah.
Saya bergegas berangkat dan masuk kelas jam 07.58.
Saya meminta ijin karena terlambat.
Beliau menanyakan alasannya.
Saya berkata jujur, tetapi tidak cukup detail (kelelahan).
Saya berkata "telat bangun", beliau terdiam dan tak memalingkan pandangan.

Saya rasa pada hari itulah timbul sesuatu yang pada hari ini beliau jelaskan.

Hari ini, sepanjang penjelasan beliau saya berpikir, mencoba mencari tahu apa yang beliau coba sampaikan.

Beberapa hal membuat saya benar-benar terdiam dan tidak berani memandang wajah beliau.

Saya menangkap 2 topik yang berhubungan dengan saya, tanggungjawab dan respect.

Saya yang tidak bertanggung jawab dan beliau yang tidak lagi respect terhadap saya.

I stabbed.

Saya terdiam, benarkah apa yang saya pikirkan tentang hal itu? Benarkah?

Saya tidak tahu.
Saya sedih.

from SN to Imvds.

7 komentar:

  1. sof, menurutmu apakah semua orang pasti punya satu kelemahan, sisi negatif, kejelekan, "penyakit", -atau saja sebutannya,- dalam dirinya yang tidak bisa diperbaiki, sembuh, hilang,- atau apa saja sebutannya-, sampai dia mati?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Secara teori aku gak tau ya ren. Tapi bukannya sifat yang ada itu berasal dari kombinasi 2 faktor, yaitu gen+lingkungan?
      Jadi setiap orang punya potensi (entah besar/kecil) yang kemudian bisa muncul (kuat/lemah) akibat interaksi dengan lingkungan.
      Jika pun ada sisi negatif manusia yang bisa dibilang tidak bisa hilang, pasti ada faktor kuat yang mempengaruhi (trauma, sindrom, atau memang sifat/sikap itu terbentuk/dibentuk dan terus di stimulus untuk waktu yang lama).

      Mungkin saja suatu sisi negatif bisa saja hilang seketika saat orang tersebut mengalami kejadian yang menjadi titik balik hidupnya, yang merubah sudut pandang dan pola pikirnya.

      Hapus
  2. Setuju mbeg balasan kamu di komentarnya Rena, Sof, setiap manusia punya titik balik dalam hidupnya. Sisi negatif bisa hilang pada saat kita menemukan titik balik.
    Tapi, ada 1 hal yang terlupakan dari itu...
    "WILLING" atau kemauan. Seseorang tidak akan pernah menemukan titik baliknya, jika tidak ada kemauan untuk mencarinya. Dan seseorang tidak akan pernah berubah (meskipun menemukan titik baliknya) jika ia tidak memiliki kemauan untuk berubah.
    "If there's no willing, then no one can help you."

    Aku yakin sebenarnya, kamu orang yang memiliki konsep diri yang kuat dan metakognitif yang sangat bagus. Terbukti dengan postingan kamu ini. Kamu merasa itu melukai kamu, berarti sebenarnya ada rasa bersalah dalam diri kamu, dan berarti kamu pun menyadari kamu telah melakukan kesalahan.
    Menurutku, dari sudut pandang orang lain, itu bukan "HATES",tapi lebih ke "DISAPPOINTMENT".. Beliau nggak benci, beliau kecewa.
    Kabar gembiranya, ketika seseorang merasa kecewa sama kamu, itu artinya seseorang itu pernah menaruh kepercayaan dan harapan sama kamu sebelumnya.
    Menurutku, kalo kamu merasa bersalah, ya jadikan saja ini sebagai titik balikmu. Kembalikan kepercayaan dan harapan beliau terhadap kamu.
    Caranya? No one can do that but you, SOFI.

    Saranku: misal beliau kecewa pada kamu dalam hal ini dan kamu tidak dapat memperbaikinya, at least jangan buat beliau kecewa pada kamu dalam hal lain.
    Keep your chin up and stand on your own.

    BalasHapus
  3. Terimakasih untuk semuanya :)

    BalasHapus
  4. Aku yang sangat berterimakasih ke kamu Sof...
    Entah nunggu berapa lama sampai menemukan teman yang berharga kayak kamu...
    Semoga aja aku juga bisa jadi teman buat kamu, soalnya aku nggak ngerti gimana membalas semua kebaikan yang kamu berikan ke aku...
    I have too many lack...
    :'(
    #di sana kamu pasti bilang "Opo se Sit, ualay nemen..."
    :P

    BalasHapus