Jumat, 29 Desember 2023

Bangkit dari keterpurukan.. Bangkit dari kegagalan..

 Pemateri : Dwita Priyanti, M.PSi., Psikolog

Kegagalan apa yang biasanya dialami?

- Kegagalan dalam pekerjaan

- Gagal ujian masuk CPNS

- Gagal dalam karir

- Gagal menikah

- Gagal dalam pernikahan


Topik Bahasan

- Definisi dan urgensi berdamai dengan kegagalan berdasarkan perspektif psikologi islam

- Dampak jika tidak mengupayakan bangkit dari kegagalan

- Penyebab sulitnya berdamai dengan kegagalan

- Kiat untuk bangkit dari kegagalan

- Manfaat berdamai dengan kegagalan


Apa itu kegagalan?

- KBBI : tidak berhasil atau tidak berjaya mencapai cita-cita yang dikehendaki.

- Ketidakmampuan menghadapi sesuatu yang berada di luar batasan kemampuan.

- Keadaan atau kondisi tidak memenuhi tujuan yang diinginkan atau dimaksudkan dan dapat dilihat sebagai kebalikan dari kesuksesan.

Gagal itu ketika kita ga bisa mencapai apa yang kita inginkan.

 

Urgensi berdamai dengan kegagalan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَ نْفُسِهِمْ ۗ 

"..Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 11)

- Bentuk ketakwaan terhadap Allah dengan menerima takdirNya

- Suatu bentuk ikhtiar menuju arah yang lebih baik

- Kegagalan yang tidak dihadapi dengan baik akan menyebabkan kerusakan psikologis yang tidak perlu, yang dampaknya dapat mengganggu kesehatan emosional seseorang melebihi dampak yang disebabkan oleh kejadian yang sebenarnya.


Konsep Psikologis Terkait Kegagalan

Bagaimana dampak kegagalan yang dialami seseorang, dipengaruhi oleh bagaimana mereka menilai (mendapatkan kesan) kegagalan itu sendiri.

Teori Atribusi ~ berbicara tentang bagaimana seseorang menjelaskan penyebab perilaku orang lain/diri sendiri.

Penyebab Internal ~ misal : sifat, karakter, sikap, dll

Penyebab Eksternal ~ misal : tekanan situasi atau keadaan tertentu yang akan memberikan pengaruh terhadap perilaku individu.


Apa hubungannya, antara kita memberi penilaian terhadap kegagalan itu dengan dampak dari kegagalan itu sendiri?

Tidak tepat ketika seseorang menilai suatu kegagalan disebabkan oleh saslah satu penyebab, internal atau eksternal saja. Ini akan berdampak negatif.

Jika menilai kegagalan akibat penyebab internal, maka dia akan merasa rendah diri dan tidak berharga.

Sedangkan menilai kegagalan akibat penyebab eksternal, dia akan selalu menyalahkan hal-hal diluar dirinya yang mengakibatkan dia akan terus denial dan membuat dia tidak belajar dari kegagalan yang dialaminya. 

Aktifitas 1

Contoh ~ saat seseorang mengalami kegagalan pernikahan

Penilaian internal : kualifikasi diri tidak sesuai ekspektasi pasangan, kurang menarik bagi pasangan, kurang sabar dan penuh amarah

Penilaian eksternal : lingkungan tidak mendukung, lingkungan memperkeruh suasana rumah tangga, belum kunjung dikaruniai anak

Contoh ~ pernah gagal nikah

Karena jarak, kurang komunikasi, tekanan  keluarga, mencari pelarian ke wanita lain


Penyebab Sulitnya Berdamai dengan Kegagalan

- Tidak melibatkan Allah dalam menghadapi permasalah : tidak mengaplikasikan konsep takdir Allah dalam menghadapi masalah.

- Tidak memberikan kesempatan pada diri untuk merasakan kegagalan. Emosinya tidak di proses. Misal, ketika luka fisik diobati dan kita terima bahwa luka ini sakit dan nanti juga akan sembuh. Ada orang yang ga menerima kalau dia punya sakit, mengeluh dan ngedumel.

- Tidak seimbang antara penilaian internal dan eksternal. Sangat penting untuk mengetahui apa yang bisa kita ambil dari kegagalan ini. Bukan berat sebelah fokus pada faktor internal dan eksternal.

- Terfokus pada kegagalan saja dan tidak melihat pencapaian lainnya. Ketika kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, kita mungkin merasa suram dan ga melihat pada hal hal yang sudah kita miliki untuk disyukuri.

- Mengalami kegagalan berulang kali dan tidak diproses dengan baik


Apa dampak kegagalan bagi kamu?

Mungkin ada yang merasa sedih terus menerus, merasa rendah diri, ga percaya diri, atau takut melangkah karena takut gagal lagi.


Dampak tidak berdamai dengan kegagalan

- Kegagalan melemahkan keyakinan, motivasi serta optimisme ; membuat seseorang merasa tidak berdaya dan terperangkap dengan emosi-emosi negatif.

- Kegagalan membahayakan harga diri (self esteem) ; mengambil kesimpulan mengenai kemampuan diri dan situasi dengan tidak akurat/belum tentu benar. Baper sendiri, jadi pikirannya menilai diri sendiri yang belum tentu itu benar, tapi karena dia percayai maka akhirnya itu jadi benar.

Misalnya dalam tes masuk kampus, dia merasa dirinya memang ga mampu, ha layak. Padahal sebenarnya jika dilihat, bisa jadi ada juga faktor lain misal keberuntungan, karena tes masuk kampus peluangnya kecil bersama puluhan ribu pesaing lain.

- Memicu stress dan ketakutan yang tidak disadari.


Kiat Berdamai dengan Kegagalan

- Aplikasi konsep tawakkal

- Mencari dukungan dan bersifat realistis

- Bertanggung jawab dan menerima ketakutan

- Fokus pada faktor yang berada dalam kendali anda

- Mengalihkan perhatian

- Menemui profesional


Tawakkal

- Al Alamah Al Munawi mengatakan, "Tawakkal adalah percaya sepenuhnya kepada Allah.

- Ibnu Abbad radhiyallahu'anhuma mengatakan bahwa memutuskan pencarian disertai keputusan terhadap makhluk.

- Tawakkal bukan berarti tidak usaha.

Jika melakukan tawakkal ini, apakah rasa sakit itu akan hilang? Tentu tidak, rasa sakit itu tetap ada. Tetapi, orang yang tawakkal akan lebih kuat dan cepat

Ketika mengalami luka batin, gali apa penyebabnya, apa saja hal positif / insight dari kegagalan yang dia alami ini. Sehingga, kita ga pernah tahu kondisi yang sangat terpuruk saat ini, belum tentu nantinya akan selalu buruk dan akan selalu ada insight yang bisa kita ambil dari kegagalan yang kita alami.


Mencari dukungan dan bersikap realistis

Dapat mengurangi kerusakan terhadap rasa percaya diri, harga diri dan motivasi. 

Support System

Ketika mengalami rasa sedih, siapakah orang sekitar yang dapat diandalkan untuk tempat anda mencurahkan hati.

Bersikap Realistis

Pilihlah rasionalisasi dari kegagalan yang anda alami, mencari sisi positif dari kegagalan yang dialami.

- Kegagalan adalah guru yang baik

- Kegagalan memberikan peluang-peluang baru

- Kegagalan dapat membuat saya lebih kuat

- Sebagian kegagalan adalah juga keberhasilan

- Kegagalan menjadikan kesuksesan pada masa depan lebih berarti

- Kerusakan tidak selalu diperlukan

- Kegagalan merupakan proses belajar


Bertanggung jawab dan menerima ketakutan

- Memberikan izin kepada diri untuk menerima kegagalan dan memproses emosi (identifikasi, label emosi dan rasakan).

Apakah dampak dari kegagalan itu sama dari si A, si B, si C.

Misalnya, aduh gimana nih kalau orang lain tau aku gagal, ini label emosi adalah malu.

Jangan terburu-buru dalam ingin melalui ini semua. Ga bisa demikian. Ga bisa misal biar langsung bisa ga kepikiran.

Jadi, emosi negatif itu bisa kita kontrol. Kalau terus menerus mengalami emosi negatif, doa sama Allah dan kelola. Rasakan aja emosinya itu apa aja, tuangkan semuanya, lalu alihkan dengan kegiatan lain. Semakin sering memproses emosi, akan semakin cepat hilang.

- Menerapkan self compassion

Jika luka badan itu butuh waktu untuk sembuh, sama juga dengan luka batin. Usaha kita untuk merawat batin kita yang terluka adalah dengan melakukan hal positif, misal melakukan hobi, kesukaan, ap ayang membuat kita enjoy.


Fokus pada beberapa hal yang berada dalam kendali anda

- Hal yang saya pelajari dari kegagalan

- Apa target berikutnya

Ketika kita mau naik tangga, ada 10 anak tangga. Akan sulit dan menyakitkan buat kita jika langsung melangkah ke anak tangga ke 5. Ga mungkin bisa langsung bangkit dari kegagalan. Ada prosesnya dan bersabarlah dalam menaiki satu anak tangga setiap hari. Buatlah target yang realistis.

Misalnya memberikan sel compassion, setiap pagi jalan-jalan selama 10 menit. Lakukan dari langkah kecil yang konsisten. Atau misal coba dari mulai mengatur makan tepat waktu, sepertinya hal kecil ya, padahal ini tetap merupakan progres yang baik.

- Apa langkah-langkah untuk mencapai target

Target realistis itu juga dijelaskan langkahnya setiap anak tangganya bagaimana cara meraihnya.


Mengalihkan perhatian

Ketika kita gagal akan banyak mengalami emosi negatif. Kita butuh untuk selalu memproses emosi negatif itu, tapi juga ga terus menerus seharian. Ada waktunya kita letakkan dan mengalihkan perhatian

- Aktivitas lain yang dapat saya lakukan untuk membuat saya merasa berdaya

Misal shalat tahajjud, lari setiap pagi, makan tepat waktu, melakukan stretching, melakukan hobi dll

Ketika bangkit dari kegagalan, butuh pengalihan untuk membuat diri kita merasa berdaya


Menemui Profesional

Pada saat telah melakukan beberapa aktivitas di atas dan tetap merasakan ketidaknyamanan yang mengganggu beberapa aspek dalam kehidupan anda, menemui profesional dapat anda lakukan.

Misal :

- Merasa sedih terus menerus sampai mengganggu aktivitas

- Perubahan dalam nafsu makan, menjadi berlebihan atau sampai tidak nafsu makan

- Tidak lagi tertarik pada kegiatan yang dulu anda sukai. Misal dulu suka baking, melukis, sekarang tidak lagi.

- Masalah dalam tidur

-Menarik diri dari lingkungan, takut ditanyain, takut bertemu

Bantuan profesional ini sama sebenarnya yaitu untuk membantu mengolah emosi dan untuk membantu melihat sisi positif dari kegagalan yang dialami. Jika komplikasi dengan luka lain, bia dibantu juga oleh profesional.


Bangkit dari kegagalan menjadikan kita bisa merasa positif terhadap diri kita, mempunyai kepercayaan diri, merasa positif, membantu kita mencapai cita-cita yang kita inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar