Rabu, 23 April 2014

Apa yang sedang saya usahakan



Jujur saya ini orangnya hanya bisa omong, bertindak dan pengalaman masih sedikit, masih butuh banyak bantuan dan pemikiran dari sudut pandang berbeda dari orang yang berbeda. Hal ini membuat saya harus aktif dalam setiap diskusi, berbicara banyak, menanyakan banyak hal, mengidentifikasi secara spontan, dan kebanyakan juga saya menemukan solusi secara spontan dalam diskusi saat itu juga.

Saya menyukai ke-spontan-an saya, saya mengaguminya tanpa sadar, intuisi saya selalu membawa saya menemukan, melihat dan mengetahui banyak hal. Saya  selalu antusias dengan hal baru, mengetahuinya lebih dalam dan berbagi pengalaman dengan orang lain yang lebih sering saya lakukan.

Saya cenderung praktis, tidak begitu ribet dengan teori yang ada, maka dari itu saya membutuhkan orang dengan pemahaman dan penguasaan teori beberapa ilmu, mungkin untuk saat ini dalam bidang psikologi umum, psikologi anak, psikologi pendidikan, biologi (sekolah), public relation dan teori yang mungkin terdengar sama sekali tidak berhubungan dengan topik awal, tapi bisa jadi hal itulah yang membuat saya tetap menjadi saya.

Saya mudah bosan, apalagi dalam hal yang bersifat rutinitas dan begitu-begitu saja. Setiap awal semester saat kuliah, saya berhasil memotivasi diri saya tetapi setelah 4 bulan berlalu, selalu menjadi titik jenuh kebosanan saya, membuat saya tidak termotivasi dan asal-asal an dalam mengerjakan tugas maupun ujian. Entah mengapa selalu terulang setiap semesternya.

Karena saya memiliki kelebihan dan kekurangan, saya sangat menyadari setiap orang, setiap anak, setiap siswa pun mengalami kelebihan dan kekurangan. Terkadang bisa terbentuk dari lingkungannya (keluarga, sekolah, masyarakat) atau memang bakat (gifted) yang sudah dia miliki sejak lahir.

Saya bertekad tidak akan memberikan pendidikan yang bisa membunuh bakat, potensi dan kreatifitas. Mengapa? Jujur, karena saya kecewa dengan apa yang sudah saya alami di lingkungan saya sendiri, termasuk sekolah dan kuliah. Saya mengalami hal yang saya sebutkan pada kalimat pertama paragraf ini. Saya kecewa dan bahkan hampir putus asa karena merasa gagal dengan diri saya sendiri, mengapa selama 19 tahun ini tidak ada seorang pun (guru, teman, dosen, keluarga) yang bisa menemukan atau memunculkan ‘bakat’ saya. Sehingga saya merasa gagal, tidak memiliki bakat, tidak berguna dan bahkan tidak tahu pasti tujuan hidup saya.

Karena tidak ada orang yang mau dan mampu menemukan bakat saya, tanpa sadar saya mencarinya sendiri. Saya selalu berkata dalam hati saya, “I believe that I have something”. Selalu saya mengulang-ulang kalimat itu, tetapi tidak pernah tahu arti dari “something” yang saya percayai (believe). Untuk beberapa waktu terakhir saya menemukan apa yang saya punya, saya menemukan tujuan hidup saya dan saya menemukan cara bagaimana mencapainya (walaupun nantinya bisa lebih berkembang lagi).

Apa yang sedang saya usahakan sekarang adalah mengumpulkan banyak bahan untuk mewujudkan pendidikan yang membangun bukan yang membunuh (yang sudah saya singgung sebelumnya).
Saya tidak harus membaca sebuah teori dari buku jika saya sudah bisa membacanya dari sebuah pengalaman. Bukannya saya menganggap buku tidak penting, tetapi pengalaman menjadi lebih mudah untuk diterima dan dianalisis secara langsung.

Sekarang saya sedang dalam sebuah project pendidikan, untuk mewujudkan pendidikan membangun yang nantinya sekaligus saya curahkan dalam skripsi yang akan memberikan saya tambahan nama (gelar).

Ah sebenarnya bukan gelar yang saya cari, bahkan jika saya mengikuti tes terstandar pengetahuan biologi pendidikan universitas, saya rasa saya akan masuk level menengah ke bawah. Selama 6 semester saya kuliah, setiap kali saya diberi materi biologi maupun pendidikan, saya terima dan saya tumpahkan lagi (bahasa kasarnya saya buang).

Hanya beberapa ceramah dosen visioner yang benar-benar saya terima dan saya ingat, hanya jika dosen tersebut membahas apa yang saya anggap menarik.

Selalu saya duduk di kelas dengan pemikiran mengawang kemana-mana, memikirkan banyak hal.

Sementara ini saya sedang aktif di sosial media untuk menyebarkan #GoodEducation lewat akun twitter @sofiyanurjanah atau di facebook Sofiya Nurjanah. Jika anda tertarik bergabung, silakan email ke sofiyanurjanah@gmail.com, atau juga bisa memberikan saya saran dan ide lain.

Terimakasih sudah membaca curhatan saya ini, semoga bermanfaat.

Selamat menginspirasi!  J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar